Candi Sumberawan : Daya Tarik dan Komersialisasiannya

 Tempat wisata merupakan hal yang paling dicari oleh para wisatawan. Itu yang menjadi salah satu alasan mengapa sebuah tempat yang awalnya bukan tempat wisata pun akan dijadikan tempat wisata oleh warga sekitar. 

Perbuatan ini merupakan salah satu tindakan yang bertujuan agar warga sekitar juga mendapatkan pemasukan dari tempat tersebut. Salah satunya berada di pelosok yang jauh dari perkotaan Kota Malang, yaitu Candi Sumberawan. 

Pada awalnya, tempat wisata ini jarang diketahui oleh wisatawan yang berkunjung ke Malang. Akibat adanya komersialisasi yang dilakukan oleh warga Toyomerto dan daerah sekitar Sumberawan, Candi Sumberawan menjadi tempat wisata yang epik.


  

Candi Sumberawan


Komersialisasi menyajikan suatu budaya seperti kesenian tradisional yang tidak dilakukan seperti yang biasa hidup dalam masyarakat, tetapi disesuaikan dengan waktu dan daya beli wisatawan yang menyaksikannya. 


Bentuk komersialisasi budaya itu tidak hanya terjadi dalam adat istiadat dan kesenian daerah saja, tetapi meliputi semua sektor yang banyak kaitannya dengan kegiatan kepariwisataan. Misalnya, seni patung, seni lukis, seni membatik, seni pahat, dan banyak kerajinan lainnya yang sering menjadi incaran para wisatawan. 


Sumberawan adalah nama salah satu wilayah yang ada di Singosari. Wilayah Sumberawan yang berada di desa Toyomerto ini sangat tertutup dan jauh dari kehidupan dunia yang sebenarnya. 


Keterasingannya dari perkotaan, warga Toyomerto, khususnya masyarakat yang tinggal di area Sumberawan, tak segan-segan untuk mandi di kali atau yang biasa disebut sumber tanpa pakaian sehelai pun. 


Dengan adanya Candi Sumberawan inilah, masyarakat Toyomerto dan Sumberawan mulai memikirkan bagaimana cara agar peninggalan bersejarah tersebut dapat dijadikan sebagai tempat wisata. Mengingat tidak banyak masyarakat luar yang mengetahui keberadaan candi ini dan hanya mengetahui Candi Singosari sebagai peninggalan sejarah yang ada di Singosari.



Adanya komersialisasi bertujuan untuk meningkatkan peluang bisnis dan ekonomi warga Toyomerto dan Sumberawan yang terbelakang. Tujuan ini tentunya dapat memberikan kemajuan tersendiri bagi desa tersebut, mengingat desa Sumberawan dan Toyomerto sangat jauh dari kata ‘modern’. 


Menurut salah satu informan yang sama bernama Tri (42), seorang warga Toyomerto berkata bahwa pertama kali wisata Sumberawan dibuka karena ada salah satu wisatawan asing dan wisatawan luar kota yang tertarik dengan pelosok-pelosok daerah Singosari yang jarang diketahui orang. 


Semenjak kedatangan wisatawan tersebut, warga Toyomerto memulai mencoba mencari keuntungan untuk kemajuan desa dengan cara ‘wajib bayar tiket masuk Candi Sumberawan’.  Selain itu, tak hanya Candi Sumberawan saja yang dijadikan pusat wisata, tempat berfoto dan kuliner juga siap untuk dijadikan tempat persinggahan para wisatawan. 


Tak hanya itu, ada pula sebuah kedai kopi yang tentu saja akan sangat menarik perhatian muda-mudi yang berkunjung. Di sisi lain, ada sebuah kolam pemandian yang dibuka untuk umum. Kolam ini tentu saja bukan kolam air amerta yang disebut suci, melainkan berupa aliran air sumber biasa yang sejuk. 


Pemandangan yang indah nan asri tentu saja juga yang menjadi daya tarik wisatawan. Beberapa spot dipergunakan dengan baik sebagai latar foto yang epik. Salah satunya, adanya pohon pinus yang kerap digunakan sebagai spot foto.



Pemandian Sumberawan


Kini, Sumberawan telah menjadi destinasi wisata yang pas bagi wisatawan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelangsungan hidup warga desa, baik Toyomerto dan daerah sekitar Sumber awan. Masyarakat dapat memfasilitasi kehidupan yang lebih layak dan tidak terlalu tertinggal pada peradaban yang semakin maju, baik dari segi ekonomi maupun ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).



Penulis : Natanael Ricky Putra


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama